Contoh Cerpen Terbaru Tentang Masa Kecil - foldersoal.com
Senin, 13 April 2015
Edit
HOM PIM PA ALAIHUM GAMBRENG…..(sambil membolak balikan telapak tangan untuk mencari siapa pemenangnya) kamu pertama …. Yeeeee … sorakan teman- teman lainnya. Andi yang nasibnya pada saat itu harus menjaga benteng pertahanan agar tidak dapat di sentuh oleh teman-temannya. Sebanarnya melihat permaianan sudah dimulai aku tergoda dan tertarik untuk bisa langsung bergabung dengan mereka, tapi aku ingat ibuku yang mungkin sudah menungguku di rumah. Akhirnya aku tetap melangkahkan kaki untuk pulang” ASSALAMU’ALAIKUM”. Ujarku sambil melihat ruang tamu.
“Wa’alaikumusallam… Kiki sudah pulang. Ganti dulu bajunya terus makan” ibu menjawabku.
Dalam hati ingin rasanya langsung minta izin untuk bermain tapi setelah melihat makanan yang sudah terhidang aku menuruti kata ibu.
Ibu menemaniku makan sambil bercerita tentang sebuah kegiatan yang akan di adakan di musholah tempatku mengaji dan itu membuatku tidak sadar tentang permainan yang sudah dimulai tadi. Panjang lebar kali tinggi ibu bercerita yang pada intinya dia menginginkanku untuk ikut tampil dalam acara itu ibu memberiku banyak pilihan dengan iming-iming hadiah pula. Tentu saja aku tertarik. Ibu mengajarkanku banyak hal tentang kesuksesan yang katanya kita harus berkualitas ( sholat tepat waktu, ngaji jangan di tinggal dan belajar yang rajin), hebat, cerdas dan tentunya memiliki akhlak tingkah laku yang baik. Baik kepada siapapun. Itu semua yang akan mengantarkanku pada kesuksesan dunia dan akhirat.
Entah berapa jam aku mendengarakan ibu bercerita sampai mataku mulai mengantuk dan tertidur. “Kiki… kiki…kiki… MD yuuuuuuk” samar samar aku dengar dan ternyata benar saja itu suara temanku. Aku lihat jam yang sudah menujukan jam 14:15 . aku tidak ingin terlambat untuk sekolah Madrasah Diniyah. Aku bergegas mandi dan bersiap untuk sekolah lagi. Hingga dijalan menuju sekolah temanku menyakanku tentang alasan mengapa aku tidak ikut bermain siang ini. Aku meminta maaf dan menceritakannya. Temanku juga bercerita tentang permaianan yang seru tadi. Aku sadar bahwa hidup itu tidak harus selalu di isi dengan bermain- main saja dan aku tidak menyesal karena tadi tidak pergi bermain. Aku senang memiliki orang tua yang perhatian dan teman-teman yang juga sangat membuatku bahagia terus sepanjang hari.